Rombongan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud, akan tiba di Indonesia pada 1 Maret 2017. Selama sembilan hari, Raja Salman bersama 1.500 rombongan, 10 menteri, dan 25 pangeran akan berada di Indonesia.
Kunjungan Raja Salman tentu diharapkan bisa memberikan nilai positif, baik kerja sama antar negara maupun investasi di Indonesia. Pemerintah berharap Arab Saudi semakin gencar menanamkan modalnya di Indonesia.
Investasi paling anyar yang sudah dipastikan masuk dari Arab Saudi adalah proyek perluasan kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Cilacap, Jawa Tengah. Suntikan modal yang masuk melalui perusahaan Saudi Aramco tersebut mencapai 60 juta dolar AS.
Selain itu, pemerintah juga berharap banyak sektor yang dilirk investor asal Arab Saudi, seperti pariwisata, keuangan, dan rumah murah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat menyampaikan rencana kunjungan Raja Salman, beberapa waktu lalu, mengatakan akan ada penandatanganan investasi mencapai 1 miliar dolar AS untuk proyek lainnya.
“Bapak Presiden Jokowi mengharapkan investasi Saudi Arabia ini secara keseluruhan bisa sampai dengan 25 miliar dolar AS," katanya.
Seberapa besar sebenarnya investasi dari Arab Saudi yang sudah direalisasikan di Indonesia? Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Arab Saudi selama ini masih berada di jajaran papan tengah daftar peringkat negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Nilai investasi Arab Saudi periode 2010 hingga 2015 tercatat hanya mencapai 34 juta dolar AS atau 0,02 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tersebut. Bahkan untuk periode sepanjang 2015, Arab Saudi masih menempati peringkat ke-22 dengan nilai hanya Rp 1,6 triliun.
Sementara sepanjang tahun lalu, realisasi investasi dari Arab Saudi di Indonesia hanya mencapai 900 ribu dolar AS atau Rp 11,9 miliar untuk 44 proyek. Realisasi itu sangat jauh dari realisasi investasi dari negara Timur Tengah lainnya seperti Kuwait yang mencapai 3,6 juta dolar AS.
Negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, tentu harus menjadi prioritas pemerintah dalam menggaet investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab selama ini, realisasi investasi cukup besar di Indonesia disumbangkan dari Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat.